A. Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan Hidup merupakan suatu dasar
atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup
ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua
perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran
dari pandangan hidup yang telah dirumuskan. Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negative.
Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya. Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta.
B. Macam-macam Pandangan Hidup
Pandangan
hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
a. Pandangan
hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
b. Pandangan
hidup yang berupa Ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norms
yang terdapat pada negara tersebut.
c. Pandangan
Hidup Hasil Renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
C. Pengertian Ideologi
Ideologi adalah ide atau gagasan. Kata
ideologi sendiri diciptakan oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18
untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap
sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu
(bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari
hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide
yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan
untama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses
pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya
sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat
konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik
mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir
yang eksplisit. (definisi ideologi Marxisme).
D. Macam-macam Ideologi
1. Konservatisme, Inti pemikiran: memelihara kondisi yang ada,
mempertahankan kestabilan, baik berupa kestabilan yang dinamis maupun
kestabilan yang statis. Tidak jarang pula bahwa pola pemikiran ini dilandasi
oleh kenangan manis mengenai kondisi kini dan masa lampau. 2. Anarkisme, Inti pemikiran: Menciptakan masyarakat tanpa hirarkis.
3. Komunisme, Inti pemikiran: Perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas di masyrakat.
4. Marxisme, Inti pemikiran: Teori nilai tenaga kerja.
5. Feminisme, Inti pemikiran: Emansipasi Wanita
6. Fasisme, Inti pemikiran: Negara di perlukan untuk mengatur masyarakat.
7. Demokrasi, Inti pemikiran: Kedaulatan di tangan rakyat.
8. Liberalisme, Inti pemikiran: Kebebasan individu.
E. Pengertian Cita-cita
Menurut kamus besar bahasa Indonesia,
cita-cita adalah keinginan atau kehendak yang selalu ada di dalam pikiran atau
sebuah tujuan sempurna (yang akan dicapai atau dilaksanakan) dimana untuk mewujudkannya,
kepentingan pribadi harus dikesampingkan.
Banyak orang yang mengganggap mimpi atau
impian itu sama dengan khayalan atau angan-angan tetapi sebenarnya serupa tapi
tak sama. Mimpi atau impian itu lebih ke arah sesuatu yang dapat digapai
sedangkan khayalan atau lamunan itu lebih ke arah keinginan yang tidak dapat
direalisasikan.
F. Contoh Cita-cita
Banyak sekali cita-cita yang dimiliki dan
tentu berbeda-beda oleh setiap orang. Bagi semua anak-anak mungkin menjadi
guru, pilot, dokter, polisi, tentara adalah cita-cita yang paling banyak mereka
sukai. Ada lagi menjadi atlet, misal menjadi pemain sepak bola bagi kebanyakan
anak laki-laki dan menjadi koki bagi kebanyakan anak perempuan. Yang pasti
cita-cita itu sangatlah banyak, dan bisa sama dan bisa juga berbeda pada
tiap-tiap manusia.
G. Pengertian Usaha dan Perjuangan
Usaha atau perjuangan adalah bentuk kerja
keras untuk mewujudkan tujuan atau cita-cita. Tanpa adanya usaha, hidup manusia
tak ada artinya. Manusia diciptakan berakal dan berindra, di mana apa yang
dititipkan-Nya harus dipotensialkan sesuai kemampuannya.Perjuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari hidup dan kehidupan. Perjuangan merupakan bentuk dari serangkaian upaya yang dilakukan. Ketika berupaya untuk meraih apa yang kita inginkan, kita tentu membutuhkan serangkaian action, strategi dan perilaku yang tepat. Pengulangan ketiganya secara terus menerus melalui perbaikan dan pengembangan yang dibutuhkan sesungguhnya merupakan inti dari perjuangan hidup.
H. Pengertian Kepercayaan dan Keyakinan
Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan
oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah
mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan
seseorang tidak selalu benar — atau, keyakinan semata bukanlah jaminan
kebenaran. Contoh: Pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi
merupakan pusat tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru.
Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis
pada saat seseorang menganggap suatu premis benar.
I. Langkah-langkah Pandangan Hidup Yang Baik
1. Mengenal:
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yang merupakan tahap pertama dari
setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup. 2. Mengerti: Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
3. Menghayati: Dalam menghayati, pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
4. Meyakini: Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
5. Mengabdi: Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.
6. Mengamankan: Langkah terakhir yang merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar