Kasih Seorang Kakak
Alisha
memiliki dua orang adik, Mira dan Adam. Mereka memiliki orangtua yang
berkecukupan. Tidak kaya, namun cukup untuk membiayai sekolah ketiga anaknya
lengkap dengan fasilitasnya. Sebagai anak paling dewasa, Alisha dituntut untuk
menjadi sosok yang dapat menjadi contoh bagi adik-adiknya, namun Alisha sadar
bahwa ia belum bisa seperti itu. Seperti contohnya saja, dia masih suka
memarahi adik-adiknya, bahkan kadang menggunakan kata-kata yang seharusnya
tidak ia gunakan. Alisha lumayan dekat dengan Adam, tapi tidak terlalu dengan
Mira. Sedangkan Mira dan Adam sangat dekat sekali karena jarak umur mereka
tidak terlalu jauh.
Alisha selalu dituruti kemauannya. Karena ia selalu bisa
membuat orangtuanya puas dengan pencapaiannya padahal hal tersebut tidak termasuk
luar biasa. Alisha selalu bisa membuatnya seperti hal yang besar.
Tahun
ini, Alisha memulai tahun pertamanya di perguruan tinggi. Begitu juga Mira,
memulai tahun pertamanya di SMA. Sebelumnya, Mira berdiskusi dengan orangtuanya
soal pilihan sekolah untuknya hingga tiba di keputusan bahwa Mira ingin
bersekolah di sebuah sekolah asrama terkenal di luar kota. Alisha yang selama
ini menganggap adiknya pintar tidak begitu kaget ketika mendengar keinginan
Mira. Ia yakin bahwa Mira pasti lolos, walaupun ia tidak berkata sepatah kata
pun pada Mira tentang keputusan adiknya itu.
Ternyata
dugaan Alisha benar, Mira berhasil lolos ke sekolah tujuannya. Saat ini sudah
hampir dua bulan Mira berada disana. Terkadang Alisha merasa rindu pada Mira.
Rindu saat saat mereka bergosip bersama, rindu saat mereka berdebat tentang
suatu hal, rindu saat ada Mira yang selalu bisa ia suruh-suruh, rindu pada Mira
yang bisa ia ajak melanggar aturan bersama, rindu saat saat mereka bertengkar
hebat, rindu saat Mira mengutarakan pendapatnya yang sering kali dianggap tidak
penting oleh Alisha. Tapi seperti biasa, Alisha tidak pernah berkata apapun
atau memberi tahu siapapun.
Suatu
hari, Alisha sedang sendirian dirumah, tiba tiba saja dia merasa rindu pada
Mira. Ia diam diam masuk ke dalam kamar Mira. Sudah kurang lebih 2 bulan kamar
ini kosong, pikir Alisha. Sebulan lagi Mira akan pulang untuk seminggu setelah
pendidikan dasar di sekolahnya selesai, tapi setelah itu hari harinya tetap
akan sepi karena Mira pasti akan lebih sering berada di sekolah daripada di
rumah.
Alisha duduk di kasur Mira sambil melihat sekelilingnya.
Tembok biru muda, warna kesukaan adiknya itu, penuh dengan poster tokoh tokoh
anime kesukaannya. Alisha kemudian tiduran diatas kasur sambil berpikir bahwa
ternyata sepi juga rasanya tidak ada Mira dirumah. Kemudian ia bangun dan duduk
diatas meja belajar Mira. Meja itu penuh dengan alat tulis warna warni yang
lucu. Alisha tersenyum, teringat bahwa adiknya menyukai benda benda lucu. Meja
belajar Mira memiliki banyak laci laci kecil. Alisha mulai membuka satu persatu
laci tersebut, hingga akhirnya menemukan sebuah buku kecil berwarna hijau.
Alisha kemudian membuka buku tersebut. Ternyata buku tersebut berisi catatan
curahan hati Mira. Bukan seperti diary, karena isinya hanya coret coretan
kalimat yang menyatakan perasaan Mira. Beberapa kali nama Alisha disebut.
“kakak aja terus!! Kapan akunya sih?!”
“kenapa Adam dikasih sih padahal dia males terus. Aku rajin gapernah
dikasih”
“Cuma kaya gitu aja juga!! aku juga bisa!!liat aja!!”
“aku gapernah diprioritasin!!”
“kakak sama adam aja terus!!”
“kenapa sih jadi anak kedua nggak enak!!”
“kenapa sih kakak jahat terus!!!”
Alisha
sangat terkejut membaca tulisan tulisan adiknya. Ia kemudian mengembalikan buku
kecil itu ke tempatnya. Tulisan di buku kecil itu sama sekali bukan seperti
Mira yang dia kenal. Ternyata selama ini adiknya merasa diperlakukan tidak
adil. Seketika Alisha merasa sedih. Ia menyesal dengan perlakuannya terhadap
Mira. Ia ingin mulai menjaga perasaan adiknya, termasuk Adam juga. Alisha
bertekad untuk memperbaiki sikap sikapnya. Sekarang ia sadar apa maksud
orangtuanya yang selalu memintanya untuk menjadi contoh bagi adik-adiknya. Ia
sadar bahwa bila orangtuanya tidak ada lagi di dunia ini, hanya saudara
saudaranya lah yang ia miliki. Alisha kemudia sadar bahwa ia sangat menyayangi
adik-adiknya. Ia ingin mencoba menjadi kakak yang lebih baik lagi.
“Sebentar lagi Mira pulang, aku mau menunjukkan sikap
seorang kakak yang baik ah” pikir Alisha sambil tersenyum pada dirinya sendiri.
How to Play Pai Gow Poker | BetRivers Casino - Wolverione
BalasHapusPai Gow Poker is an online version of a traditional table game in which players 바카라 사이트 place worrione.com bets in the worrione background. Pai Gow Poker uses only the symbols from septcasino.com a 바카라